history of herlandhi

history of herlandhi

Sabtu, 01 Januari 2011

Happy NEW Year

Hari terakhir di tahun 2010. Hari Jumat. Seperti tahun-tahun sebelumnya, aku pasti menyempatkan diri untuk merayakan kedatangan tahun baru. Dan untuk tahun ini, tampaknya Ayahku sudah menyusun sebuah rencana kecil. Nyatanya benar, pukul 2 siang hari Jumat tanggal 31 Desember 2010 ayahku pulang dari kantornya, berteriaklah beliau, "Ayuh pada dolan, berangkate gasik, ben mangke saged jalan-jalan..!"

* 2 jam berlalu

Aku dan keluargaku sudah siap dan langsung berangkat. Berangkat ke mana? Itu juga yang jadi pertanyaanku kala itu. Ternyata ayahku membawa kami ke rumah eyangku yang berada di desa Pancasan, Ajibarang. Beliau ingin memancing sejenak di sana dan membuat makanan khas keluarga kami "PECAK LELE". Oke, kami semua menyambutnya gembira.

45 menit perjalanan menaiki mobil sedan tua milik ayah, kami sampai di tempat budheku mencari nafkah (kolam renang beserta warung). Sebelum aku turun dari mobil, kulihat sebuah gerobak yang dagangannya sangat menggiurkan yang tak lain dan tak bukan adalah gerobak milik pedagang bakso. Aaaaaa, setelah turun dari mobil tentunya aku langsung memesan 2 mangkok bakso tanpa kecap dan saos tapi yang banyak sambelnya. Ugh, enak banget. Sejenak aktifitasku berhenti karena aku sedang berkencan dengan 2 mangkok bakso. Yah, itu adalah makanan favoritku sejak dahulu kala. Setelah dua mangkok bakso sudah kosong, kami melanjutkan perjalanan ke rumah eyangku. Upz, di tengah perjalanan ada sebuah kejadian tak terduga, jembatan yang menghubungkan jalan menuju rumah eyangku ternyata sedang diperbaiki. Mobil terpaksa diparkirkan di dekat jembatan, dan kami melanjutkan perjalanan on foot alias jalan kaki. Ngga jauh kok, 5 menit juga sudah sampai. Ya, lumayanlah jalan-jalan sambil menghirup udara segar khas pedesaan.

Rumah eyangku tampak sedikit ramai, rupanya di sana sedang berlangsung acara bakar ayam. Wah,asoii.. Aku langsung memesan 2 paha ayam untuk di bakar. Tapi tunggu, ayahku ke mana? Rupanya beliau langsung nongkrong di pinggir kolam memandang ke arah kolam sambil melempar sebuah umpan pancing. Hmm, itu hobby ayahku. Fishing!. Tak lama, umpan ayahku disambar seekor ikan lele yang ukurannya sedikit lebih besar dari lengan tanganku. :D. Santapan nikmat! Eyang langsung berinisiatif mengolah ikan lele itu supaya bisa enak di makan. Pecak Lele. Resep keluarga yang turun temurun. Sore itupun aku makan lahap dengan ayam bakar dan pecak lele*.
*pecak lele itu bukan pecel lele lho

Kenyang makan, aku duduk nonton tivi sambil mainan sama keponakan perempuanku yang dipanggil Kido. Kaya nama pemain bulu tangkis, Markis Kido. Nggendong, ndulang makan, ngeloni, dan akhirnya Kido tertidur pulas.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 9 malam, kami berpamitan pulang untuk kembali ke kota untuk menyaksikan pesta kembang api di GOR SATRIA. Jalanan padat merayap, macet, sangat bising, ramai, polusi. Huughh, akhirnya ayahku menemukan sebuah tempat yang nyaman untuk nonton kembang api, tepatnya berada di bawah antena besar di dekat GOR. Pemandangan di depan kami adalah sawah dan ladang kacang. Haha, lumayanlah, yang penting langit terlihat cerah dan bisa melihat kembang api dengan puasss.

Malam semakin larut, orang-orang pun semakin banyak berdatangan di sekitar kami. Hanya ada dua mobil di situ saat itu. Yang lainnya tentu saja kendaraan bermotor. Aku dan ayahku tiduran di atas mobil dengan memandang langit malam yang masih gelap. Ibuku berdiri di samping kami. Adikku sudah tertidur pulas di dalam mobil. Sesaat kemudian, langit seakan dipasangi beribu-ribu lampu warna-warni. Kembang api dari segala penjuru terlihat sangat jelas menyala-nyala satu demi satu secara bergantian. Dari gedung pusat UNSOED, alun-alun, hotel Dinasty, Perumahan Limas Agung, kawasan Pabuaran, kawasan Baturaden, semua berlomba-lomba menyalakan kembang api. Dan tentu saja, kembang api yang paling jelas dan paling terlihat adalah kembang api yang dinyalakan dari halaman GOR SATRIA. Happy New Year everyone!! Kembang api tadi menandakan datangnya tahun 2011. Kami berteriak dan saling merangkul tangan sambil tos merayakan tahun baru kali ini.

*1 jam berlalu

Orang-orang mulai menuju ke rumah mereka masing-masing. Begitu juga dengan kami, setelah bertaruh nyawa dengan macet dan kebisingan di jalan, kami akhirnya sampai di rumah. Ayah, Ibu, Aku, dan Bintang tersenyum gembira.

Kami berharap, kehidupan kami akan selalu menjadi lebih baik ya Allah.. amiin.. :)