Malam sirna dan pagi mulai menunggu
Sedih sesak masih tetap beradu
Melanda jiwa dan hati yang kelu
Hening tanpa alunan merdu
Kau datang seolah tak tahu malu
Merobek, mengoyak, dan mencabik deru
Menumbuh menjadi pilu
Merajang mengiris kalbu
Sukma tak mau berseteru
Jiwa tak mau menunggu
Berontak datang dan berlalu
Sekejap secercah meskipun hanya itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar