history of herlandhi

history of herlandhi

Jumat, 26 Agustus 2011

senyumku dalam sedih

Sekujur tubuh bergetar dingin membeku
Pilu sesak perih bercampur beradu
Melawan teriak dan pasrah
Diam hening menusuk kalbu

Gelap kututup pandangan
Kuhirup nafas berharap dalam damai
Hembuskan membuang muntahkan segala siksa
Bertasbih memohon petunjuk

Angin menyapa udara menghibur
Langit bumi tersenyum
Seakan tahu semua rasaku
Seperti peduli akan keluhku

Karena tak seorang
Yang tahu segala
Tertutup rapat tak sedkitpun terlihat
Cukup diriku saja

Tidak ada komentar: