history of herlandhi

history of herlandhi

Rabu, 16 Mei 2012

Bad Day Pasti Berlalu

Malam..
Keliatan banget saya ngga ada kerjaan, sehari bisa posting sampe 3 kali, hehe.

Judulnya bad day. Apa sih ngga penting ya judulnya. Huhu.. Ceritanya saya lagi mengalami hari-hari suram selama beberapa hari ini. Saya ngga nangis ataupun marah-marah. Tapi semangat lagi naik turun kaya naik jet coster. Pagi-pagi buta udah males rasanya berangkat kuliah. Kuliah juga ngga ngga fokus meski udah usaha duduk paling depan. Mungkin dari luar saya kelihatan ngga ada masalah. Tapi hati saya (eciieeee...) rasanya lagi kosong, sedih, hampa, sepi. Tampak luar ekspresi wajah saya mungkin terlihat ceria, tapi memang begitulah saya yang memang seneng ngumpetin perasaan.

Atmosfer di tubuh dan hati saya seakan memahami kalau si jiwanya sedang gundah gelana. Sudah 4 hari saya hitung semenjak hari minggu. Itu titik awal grafik bad day dimulai sampai hari ini. Detik ini saya mengetik, hening, tanpa ekspresi. Mengurung di kamar seharian berjam-jam sedari pulang kuliah sampai larut malam. Tapi tidak juga merubah suasana hati.

Sejenak tadi saya selesaikan membaca buku hasil harya Ibu Siwi, dosen saya di kampus. "Koloni Milanisti" tentang sebuah hidup di atas mimpi. Isinya tentang bagaimana beliau berjuang meraih mimpinya dari titik awal sampai puncak mimpinya. Italia.

Itu cukup membuat saya terhentak. Bagaimana tidak, saya menjalani hidup melewati perbelokan mimpi. Ya, perbelokan mimpi yang sudah saya ceritakan berulang-ulang. Dan buku itu cukup berpengaruh besar terhadap alam bawah sadar saya yang sebenarnya masih haus akan mimpi-mimpi lama. Dan mungkin itu sebabnya saya merasa sepi, hampa, berkali-kali bahkan sering. Terutama di saat seperti ini tanpa kesibukan yang berarti.

Mau bagaimana lagi, saya rasa ini manusiawi. Yang penting dalam keadaan apapun, saya akan tetap mencoba tetap merasa bahagia. Bismillah.

Esok hari kubuka mata.. Kesedihan pergilah jangan melanda.. Aku mau bahagia

"karena kita tidak bisa merasa bahagia tanpa merasakan sedih terlebih dahulu"
dan
"kita tidak akan pernah merasa benar-benar hidup tanpa pernah merasakan sakit"

Tidak ada komentar: