history of herlandhi

history of herlandhi

Senin, 24 Desember 2012

Ini Soal Hati

Kata orang, yang namanya cinta itu sejuta makna. Merasakan cinta kita bisa merasakan juga sejuta makna dari mulai bersedih, tertawa, menangis, merindu, dan marah.
Kata orang, cinta itu buta. Disaat orang yang sedang jatuh cinta laksana orang buta tidak melihat apapun bisa melakukan segalanya.
Kata orang, cinta itu pengorbanan, orang yang sedang saling mencintai akan rela berkorban melakukan apapun demi pasangannya bahkan merelakan nyawanya sendiri.

Itu kata orang, kalau kataku..cinta itu kekuatan. Cinta bagiku adalah sebuah kekuatan, mencintai ataupun dicintai akan menjadi kekuatan buat kita untuk bertahan walau dalam keadaan apapun.

Aku pernah jatuh cinta, bahkan tidak hanya sekali. 5 tahun yang lalu, pada sosok pria yang mungkin bisa dikatakan sangat jauh dari kesempurnaan menurut kacamata orang awam. Tapi dulu, bagiku dialah kesempurnaan yang kumiliki.

Dia berikan segalanya.. tawa, canda, riang, sedih, bahagia, kejutan, keindahan, kenangan.. yang sempurna.

3 tahun hubungan kami, dibumbui dengan putus nyambung, maklumlah masih labil. Sampai akhirnya kami berakhir dengan tragis!
Aku memang tidak pernah berhasil menjadi seseorang yang baik baginya. Aku tau dan sadar tentang itu. 
Berbulan-berbulan yang aku rasakan hanya kebencian, dendam, kesedihan. Tapi justru itu yang membuat aku sedikit lupa dengan benih cinta yang pernah ada.
Komunikasi dengan dia beberapa kali dulu setelah hubungan kami berakhir tidak ada yang spesial rasanya, tapi itu mungkin karena aku belum bisa berdamai dengan keadaan sehingga mengharuskan aku untuk bersikap biasa saja. Dan akhirnya aku sampai pada keadaan sekarang yang sangat menyakitkan padahal kami sudah tidak lagi menjalin hubungan apapun kecuali pertemanan.
Beberapa minggu kemarin, dia membuka komunikasi lagi denganku. Dia bercerita tentang kekasihnya yang kusebut cinta sejatinya. Belakangan aku tahu bahwa hubungan dia dengan kekasihnya menjauh dan bahkan berakhir juga. Dia rajin bercerita tentang kekasihnya itu padaku. Dan anehnya, perasaan cemburu yang sudah bertahun-tahun tidak kurasakan itu muncul lagi. Sakit sekali rasanya.

Kami mengobrol di telepon berjam-jam dari malam menjelang hingga pagi menghadang. Dia tetap seperti dulu, jago membuat aku tersenyum sekaligus menangis.

Ditengah obrolan kami, kata-kata dia yang entah akupun bingung untuk berekspresi apa. "Aku masih sayang kamu, tapi sayang yang ngga pernah bertambah dan berkurang lagi" 
Rasanya itu menusuk menghujam ke seluruh pembuluh kapiler bahkan sel paling kecil sekalipun di tubuhku.

"Hatiku tidak akan pernah bertemu kamu lagi, diibaratkan kita berputar-putar mencari alasanpun kita tidak akan bisa bertemu lagi" itu juga yang paling menyakitkan.
Kamu memang berhasil membawa hatiku pergi bersama kamu, kemanapun, tanpa kusadari. Tapi aku hanya pernah memiliki hatimu saat itu. 
Kamu berucap biasa saja seperti tidak berdosa membuka hatiku yang belum berhasil kututup rapat. Akupun meladenimu sekadarnya, selayaknya kita berteman biasa.
Tapi kamu berhasil membuat hatiku terpenjara oleh cinta lama. 
Entah, aku tidak bisa atau tidak mau untuk sedikit berpaling darimu. Pernah kucoba dan itu gagal total.
Sudah 5 tahun lamanya sejak rasa itu pertama kali ada, sudah sekian tahun sejak berakhirnya itu semua. Semua barang yang pernah kau berikanpun sudah kujauhkan dari mataku. Tapi kenangan, memori ingatanku tentang kamu sepertinya belum luntur. 
Kamu, yang suka banget sama lemon tea dan mie goreng. Kamu yang suka banget sama warna biru. Kamu yang jail dan suka banget bikin orang ketawa.
Besok 25 Desember 2012, kamu ngajak aku makan bareng lagi di tempat itu. Dan aku belum siap untuk bertemu langsung denganmu lagi.
Maaf :)
Aku belum sanggup menatap sosokmu karena pasti akan membangkitkan seluruh perasaanku yang dulu.

Biarkan aku untuk menata hatiku lagi. Dan menguncinya rapat. 
#FIP

Maaf blogger, belakangan ini hatiku kacau. Aku ngga bisa kontrol perasaan itu. Ya jadilah begini, meletup-letup. Setiap detik selalu kepikiran dia. Beneran!
Setiap mencoba untuk ngga inget-inget lagi, tapi justru ada rasa yang ngga enak. Aku benar-benar merasakan pepatah bahwa hati tidak pernah memilih. Hati, cinta yang selalu bisa menemukan jalannya sendiri. Tapi jalan yang hatiku tuju, tertutup rapat sepertinya. Aku bener-bener udah ngga mau lagi untuk merasakan hal-hal ngga enak itu lagi. Biarkan, jika kita memang berjodoh, Allah pasti akan mempertemukan kita lagi. Aku percaya itu.

Tidak ada komentar: