history of herlandhi

history of herlandhi

Senin, 04 Februari 2013

Happy New Year 2013



Tanggal 31 Desember 2012 menjelang pukul 00.00 aku cukup duduk diam di rumah eyang uti sambil mengerjakan proyek mengedit video. Malam itu agaknya suasana tak bersahabat karena hujan turun tak minta permisi sampai pukul sepuluh lewat. Saudara-saudaraku memang sedang punya jadwal mudik, aku, ibu, adikku, alin, bude Jeki, bude har, pakde Yono, semua sepakat pulang kampung ke rumah eyang uti desa Kejobong, Purbalingga. 
Malam itu, aku yang paling sering mengambil kendali untuk rencana bepergian keluar rumah harus gigit jari karena proposal yang aku ajukan untuk rencana malam tahun baru harus ditolak mentah-mentah dengan alasan hujan yang tak kunjung berhenti. Naas. 
Kuputuskan untuk tetap diam di rumah menonton televisi sambil mengerjakan tugas yang tak kunjung usai karena harus aku kerjakan ulang lagi. Acara-acara hiburan di televisi malam tahun baru untungnya cukup menghibur dengan penampilan band dan penyanyi papan atas dengan lagu-lagu hits mereka. Hm ditambah dengan pelepasan kembang api yang lumayan meriah. Sepertinya kalimat terakhir tadi agak dipaksakan.
Singkat cerita tahun sudah berganti, selamat tahun baru 2013.
Sudah puluhan menit tahun yang baru kulewati, aku memutuskan untuk mencoba menutup mata dan merebahkan badan ke kasur yang sudah kutata rapi. Tapi miris sekali karena kasur yang rencananya aku pakai untuk melepas lelah sudah terisi penuh oleh bude dan pakde yang tidak permisi tiba-tiba sudah pulas tertidur di kasur dengan tingkah polah mereka yang tidur layaknya kipas angin berputar-putar diselingi dengkuran khas kota Boyolali, tempat asal mereka.
Aku menengok keluar dan kulihat eyang uti tertidur di kasur luar ditemani tape recorder mungil kesayangannya. Pilihan terakhir, aku tidur di samping eyang uti, di kasur luar. Rumah eyang uti sangatlah besar untuk sekedar ditempati oleh 4 orang. Kamarpun tersedia lengkap dengan kasur beserta materialnya. Namun aku memang tidak pernah tergiur untuk tidur di dalam kamar, dan selalu tertidur lebih pulas di kasur luar meskpiun jika malam dan pagi datang, dingin udaranya tidak ada yang menandingi.
Pagi itu cepat sekali datang, hari pertama di tahun yang baru. Rupanya, Bude Jeki dan Alin punya rencana untuk main dan berenang di owabong. Aku dan Bude Har segera beberes untuk pergi bersama mereka. Sambil mengajak Mbah Gotri adik tiri Eyang Utiku, kami berlima para wanita pergi berenang di owabong.
Bude Jeki yang memegang kendali setir mobil segera melesat menuju obyek wisata owabong yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah Eyang Uti. Kami sampai di sana mugkin sekitar pukul 09.30.
Layaknya es buah yang penuh dengan warna warni isi  buah-buahannya, hari itu obyek wisata Owabong sangatlah penuh sesak oleh pengunjung yang juga ingin menikmati hari libur panjang mereka di sana.
Aku yang sudah siap sedia mengenakan pakaian berenang sedari berangkat, langsung bisa menceburkan diri ke kolam setelah menitipkan semua perlengkapan di loker yang kami pinjam. Aku dan Alin, memulai berenang di kolam yang dalamnya hanya sepinggang. Alin yang memiliki badan besar dan jauh lebih berat dariku rupanya tidak berani masuk ke kolam yang lebih dalam. Jadilah kami siang itu hanya asik berenang di kolam yang dalamnya tidak sampai 1 meter. Huh. 
Bude Har, Bude Jeki, dan Mbah Gotri rupanya juga sudah membasahi tubuh mereka dengan menceburkan diri ke kolam. Entah di kolam bagian mana karena saking penuh dan sesaknya susana hari itu. Akhirnya mereka mengajak kami ke kolam terapi ikan dan terapi air panas. Dan syukurlah, di sana suasana jauh lebih asik dan sepi karena pengunjung jarang yang mau masuk ke area tersebut karena harus membayar lebih Rp 15.000,00.
Bermodal makan 2 potong mendoan dan 1 buah lontong, aku segera masuk dan merendam tubuhku di pemandian air panas. Sangat lumayan sekali untuk melepas penat dan lelah. Makanya tidak cukup 1-2 jam kami berendam di sana. Sempat kucoba berendam di kolam terapi ikan, tapi aku tidak kuat menahan geli yang teramat sangat dari perbuatan ikan-ikan kecil yang mengginggiti kulitku. Akhirnya tetap aku berendam berlama-lama di kolam air panas sampai kulitku keriput.
Aku memang tidak mencoba wahana apapun selain 2 kolam tadi, tapi semua itu cukup mengobati lelah dan penatku sebelum persiapanku menghadapi Ujian Akhir Semester beberapa hari kemudian.
Perjalananku rupanya tidak berhenti di situ, karena Bude Har mengajak kami untuk menengok sebentar saudara-saudara hewan kita para kaum reptil di Taman Reptil. Masuk ke sana seperti masuk ke dalam sarang reptil, karena semua isinya binatang jenis reptil dari mulai Ular, Buaya, Kura-kura, Tokek, Biawak, mulai dari yang sangat jinak sampai yang sangat sangat berbahaya karena memiliki bisa yang bisa mematikan manusia hanya dalam bebrapa detik (aku lupa jenis ular apa).
Spesies ular yang sangatlah beragam dan banyak jumlahnya itu sangat berhasil membuatku merinding total dari ujung rambut sampai ujung kaki. Dari Phyton sampai King Cobra, lengkap! Sayangnya kondisi badanku saat itu kurang bagus karena aku sudah mulai sangat mengantuk dan lelah sehingga tidak sempat mengunjungi taman-taman yang lain di sekitar taman reptil.
Perjalananku hari itu berlanjut ke RM Ayam Penyet Suroboyo cabang Purbalingga dekat Alun-alun Purbalingga untuk mengisi perut dan segera melesat pulang ke rumah setelah perut kenyang.
Perjalanan yang cukup membuat hati senang, bagiku, bahagia itu sangat sederhana  :)
Lagi-lagi kuucapkan happy new year 2013.

Tidak ada komentar: