history of herlandhi

history of herlandhi

Rabu, 20 Februari 2013

"Keheningan" Pemilihan Bupati Banyumas 2013-2018


Minggu, 17 Februari 2013 menjadi salah satu hari bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Banyumas (tapi mungkin hanya secuil orang yang merasa). Hari itu dinobatkan menjadi hari pemilihan umum Bupati Banyumas untuk periode 2013-2018. Enam pasang calon bupati dan wakil bupati saling bersitegang karena segala upaya dan jerih payah kampanye selama beberapa hari sebelumnya akan mencapai puncaknya hari itu, saat pemilihan. Keenam pasangan tersebut akan memperebutkan posisi nomor satu di Kabupaten Banyumas untuk 5 tahun mendatang. Tidak tanggung-tanggung 2.654 TPS tersebar di seluruh wilayah Banyumas.

Komisi Pemilihan Umum Banyumas terlihat sangat bekerja keras demi tercapainya Pemilu yang LUBER JURDIL. Tapi sayangnya tidak sebanding dengan respon masyarakat Banyumas yang masih lemah terbukti dengan masih banyak surat suara yang kosong tanpa ada jejak pencoblosan dan bahkan pencoblosan pada semua calon. Meskipun begitu, KPU tetap menjalankan tugasnya dengan sangat baik sampai sejauh ini. Bahkan beberapa jam setelah pemilihan selesai, hasil perhitungan cepat yang dilakukan sudah bisa megeluarkan hasil meskipun tidak sesuai dengan target yaitu 2 jam setelah pemilihan selesai. Tapi perhitungan cepat yang dilakukan KPU nampaknya memang akurat karena berasal dari data sebagian TPS. KPU sendiri memperkirakan bahwa hasil akhir nanti tidak akan jauh dari hasil perhitungan cepat.

Berdasarkan data terakhir yang dirilis KPU lewat perhitungan cepat, hasilnya adalah :
Muhsonuddin-Hendri = 12,25 %
Mardjoko-Gempol = 30,38 %
Achmad Husein-Budhi S = 45,31 %
Toto Dirgantoro-Saefuddin = 4,06 %
Anteng-Basuki = 3,45 %
Warman-Winarni = 4,47 %

Dengan hasil tersebut, Pemilukada Banyumas 2013 dinyatakan satu putaran karena telah ada yang memperoleh suara 30 persen plus satu dari jumlah Daftar Pemilih Tetap sebanyak 1.315.267 orang. KPU menyatakan bahwa hasil riilnya akan diumumkan secara resmi setelah dilaksanakannya sidang pleno yang kemungkinan dilaksanakan hari Jumat yang akan datang. Dan sampai sejauh ini, perhitungan KPU dirasakan memuaskan, karena tidak ada laporan yang berarti. Namun, jika ada yang merasa keberatan bisa mengajukan keberatannya kepada Mahkamah Konstitusi.

Saya sendiri menjadi salah satu dari daftar pemilih tetap tersebut dan pemilukada ini merupakan kali pertama saya menggunakan hak suara dalam pemilihan umum. Pencoblosan yang saya lakukan berlangsung singkat karena memang suasana TPS cenderung sepi dan prosedur juga mudah. Tidak ada antrian yang panjang dan proses yang berbelit-belit. Akhirnya, jari kelingking saya terkena tinta ungu. :)

Keheningan yang mungkin dirasa mendalam adalah beberapa musibah yang terjadi justru setelah pemilukada selesai. Kendaraan Panser TNI yang sedang konvoi setelah pulang dari pengamanan pemilukada bertabrakan dengan sebuah kendaraan bermotor di Jalan Raya Ajibarang. Sang pengendara motor tewas, sedangkan isterinya yang membonceng sekarang masih dirawat di RS Margono. Dan keadaan semakin diheningkan lagi dengan pemberitaan adanya dugaan praktik money politics yang melibatkan beberapa pejabat desa di beberapa kecamatan di Banyumas. Kasus itu tetap berjalan dan proses akan tetap berlanjut.
Ya, apapun yang terjadi, semoga keheningan ini akan menjadi kegembiraan yang memuncak untuk lima tahun mendatang di tangan orang nomor satu Banyumas yang terpilih nanti. See you soon :D




Tidak ada komentar: