history of herlandhi

history of herlandhi

Kamis, 14 Februari 2013

Tanpa Judul

Malam sirna dan pagi mulai menunggu
Sedih sesak masih tetap beradu
Melanda jiwa dan hati yang kelu
Hening tanpa alunan merdu

Kau datang seolah tak tahu malu
Merobek, mengoyak, dan mencabik deru
Menumbuh menjadi pilu
Merajang mengiris kalbu

Sukma tak mau berseteru
Jiwa tak mau menunggu
Berontak datang dan berlalu
Sekejap secercah meskipun hanya itu

Tidak ada komentar: